Selasa, 04 Desember 2012

Menulis Itu Gampang

Menghadapi tekanan hidup yang kian berat di masa sekarang ini, menulis dan menumpahkan isi hati dengan bebas adalah jalan keluarnya, karena ini adalah aktifitas murah yang bisa kita lakukan dimana saja dan kapan saja.

Kita bisa menulis apa saja, mulai dari uneg-uneg tentang pelayanan umum, perasaan dan kegalauan hati sampai ke masalah lain yang sedang in di masyarakat.

Menulis bagi sebagian pakar dianggap sebagai salah satu terapi untuk menumpahkan emosi diri yang berlebihan serta rasa putus asa yang berkepanjangan. Dengan menulis seseorang dapat leluasa menyampaikan buah pikirannya dibandingkan bila menyampaikan secara langsung dengan tatap muka, bahkan dengan menulis selembar surat cinta, seseorang akan lebih berani mengungkapkan seluruh isi hatinya kepada sang pujaan hati tanpa rasa sungkan yang berlebihan.

Menulis juga bisa menjadi sumber penghasilan bila dilakukan secara telaten dan profesional, bahkan bisa dijadikan profesi. Banyak penulis yang mendadak jadi selebritis bila hasil karyanya disukai masyarakat dan jadi box office. Dari sisi materi juga menghasilkan keuntungan finansial bila hasil karyanya yang telah dijadikan buku dicetak berulang kali, bahkan menjadi pasive income dari hasil royalti bukunya.

Jadi siapa bilang menulis itu susah, sia-sia dan nggak berguna, paling tidak pada tahap awal memulai menulis kita bisa mengekspresikan dan mengungkapkan gagasan apa saja yang mau kita sampaikan, kalau malu untuk dipublikasikan paling tidak bisa jadi catatan kecil yang bisa disimpan dan bisa dilihat kembali di lain hari, bila ada niatan untuk diperbaiki atau ditambahkan.

Nggak percaya coba deh mulai menulis, terserah tema apa saja, sesuai dengan keinginan hati kita sendiri, pasti nikmat sekali rasanya bila sebuah tulisan itu selesai dan syukur-syukur bisa dimuat oleh salah satu media dan bermanfaat bagi orang banyak, yuk kita mulai menulis .........................

Senin, 03 Desember 2012

Suatu Hari di Counter Handpone

‘ Bang SMS siapa ini Bang, Bang pesannya pakai sayang-sayang, Bang nampaknya dari pacar Abang, Bang hati ini mulai tak tenang, Bang tolong jawab tanyaku Abang, Bang nanti Hp ini kubuang, Bang ayo dong jujur saja Abang, Bang kalau masih sayaaaaaaaaaang............................

Lagu ciptaannya Yanto Sari yang populer beberapa saat lalu terdengar dari penjual VCD & DVD yang ada di Cempaka Mas, suaranya menghentak-hentak membuat anggota tubuh tanpa sengaja ikut bergoyang, tak terkecuali Koh Ahong, pemilik toko ‘Raja’ Seluler yang berada persis didepan penjual VCD & DVD tersebut.

“ Hayya enak lo lagunya, owe jadi ikut goyang, apa nih judulnya ?” tanya Koh Ahong ke Santi salah satu pegawainya yang sedang merapikan etalase handpone, bermacam merek tersedia di counter Koh Ahong, mulai dari yang buatan Eropa sampai dengan buatan negara tirai bambu Cina yang saat ini sedang menyerbu dengan gencarnya ke Indonesia.

“ Judulnya SMS koh, sebenarnya lagu lama, ngetopnya udah kira-kira satu setengah tahun yang lalu, tapi sampai sekarang masih enak didengar,” kata Santi yang masih sibuk merapikan handpone untuk dipajang di etalase.

“ Ooooooooo judulnya SMS, hayyaaa hebat tuch yang nyiptain lagu, pas bener sama perkembangan jaman, sekarang khan jamannya teknologi seluler, semua tahu dan ngerti dengan yang namanya SMS,” timpal Koh Ahong dengan logat khasnya.

Sembari menggerakkan kepalanya mengikuti irama lagu, mata Koh Ahong melirik Parto, salah satu karyawannya yang sedang asyik membaca sebuah tabloid.

“ Tabloid baru ya To, owe baru liat, serius bener kamu bacanya, bagus gak isinya ?” tanya Koh Ahong

“ Tabloid udah lama juga Koh, ini udah edisi 78, isinya cukup bagus, banyak trik-trik dan artikel yang menarik dan berguna buat kita-kita yang yang berusaha di bidang seluler , tapi selain itu juga ada artikel lain tentang gosip Koh, tadi ada yang ngasih katanya lagi promosi,” jawab Parto sembari memberikan tabloid itu ke tangan bosnya.

Koh Ahong membolak-balik tabloid tersebut, dia lihat satu persatu rubrik yang ada dengan serius, sementara Parto, Santi dan beberapa karyawan yang lain mulai sibuk melayani calon pembeli yang datang ke tokonya, ada yang cuma lihat-lihat sambil nanya-nanya, sampai pada pembeli yang sudah cocok dengan harganya dan langsung membeli handpone, memori card, USB dll.

Sampai pada suatu halaman, mata Koh Ahong tertuju kepada salah satu Rubrik yang mengulas tentang kesehatan, dengan serius dibacanya dari awal sampai akhir. Dalam hatinya berkata, wah ini program bagus dari pemerintah yang sedang dicari. Memang Koh Ahong sudah lama bercita-cita untuk memberikan bonus bagi karyawannya, tetapi dia tidak mau yang sifatnya berbentuk uang, karena kalau berbicara uang tidak akan ada habis-habisnya, perlu diketahui Koh Ahong mempunyai beberapa counter Handpone, tersebar di beberapa mall di Jakarta, Depok dan Bekasi dengan jumlah karyawan yang lumayan banyak. Koh Ahong berpikir kenapa nggak saya daftarkan saja seluruh karyawan ke program jaminan kesehatan ini.

Memang selama ini, jaminan kesehatan bagi karyawannya yang selalu menghantui pikirannya, beberapa kali karyawannya mengeluh tentang biaya berobat ke rumah sakit yang lumayan mahal, Koh Ahong sebenarnya ingin selalu membantu, tetapi kalau semuanya minta dibantu, ya repot juga  ..........

Suasana counter sedang lengang, Koh Ahong memanggil Parto, Santi dan Putri.

“ Owe punya ide dan usul, sekarang ini khan kalian cukup kerepotan dengan biaya berobat ke dokter dan rumah sakit apalagi kalau ada keluarga kalian yang harus rawat inap, nah ini ada program bagus yang dibuat pemerintah dari Jamsostek, kalian semua setuju tidak kalau owe ikutkan program ini ?” tanya Koh Ahong.

“ Wah mau banget Koh, kita semuanya setuju, asal biaya iurannya tidak memberatkan kita semua,” jawab Parto dengan tegas, sambil meminta dukungan ke teman-temannya yang lain, sementara Santi dan Putri mengangguk tanda setuju, beberapa karyawan yang lain juga ikut gabung menyimak pembicaraan Koh Ahong, mumpung counter lagi sepi.

“ Tenang saja, kalau kalian semua ikut program ini, tidak ada masalah lagi tentang biaya berobat ke dokter maupun rawat inap di rumah sakit, semuanya cukup dengan memperlihatkan kartu anggota dan Jaminan Kesehatan yang dikeluarkan Jamsostek, maka kalian bisa berobat sepuasnya, nah khusus buat kamu Putri yang sedang hamil, nanti tidak perlu pusing lagi dengan biaya melahirkan, karena program ini juga menjamin hal-hal seperti itu,” jelas Koh Ahong dengan panjang lebar sesuai dengan paparan program yang ada di tabloid yang tadi sudah dibacanya.

“ Wah hebat banget Koh program pemerintah ini ya, dengan biaya yang tidak terlalu mahal tapi sangat bermanfaat bagi seluruh keluarga kita, bakal lebih hebat lagi kalau Koh Ahong yang bayar iurannya,” tambah Parto sambil senyum.

Koh Ahong manggut-manggut sembari menyeruput es teh manis yang ada dihadapannya.

“ Ya udah gini aja, setengahnya owe yang bayar, sisanya potong gaji ya, biar kalian punya rasa tanggung jawab juga, nggak semuanya ditanggung owe, To tolong besok kamu hubungi kantor ini, minta mereka datang kesini untuk memberikan penjelasan,” kata Koh Ahong kepada Parto sambil memberikan alamat kantor Jamsostek.

Parto mengambil alamat yang diberikan Koh Ahong, sementara karyawan yang lain dalam hati mengucap syukur karena mempunyai seorang bos yang sangat perduli dengan keadaan kesehatan karyawan dan keluarganya, andaikan banyak orang-orang seperti Koh Ahong yang sangat perduli dengan orang lain, alangkah indahnya dunia ini ..........................

Sementara penjual CD & VCD masih saja memutar lagu SMS mengundang pembeli untuk datang.

Bang SMS siapa ini bang, bang pesannya pakai sayang-sayang, bang nampaknya dari pacar abang, bang .......................  

(didedikasikan untuk program pemerintah - JAMSOSTEK)

Kamis, 29 November 2012

Lakukan Yang Terbaik

Sering kita mendengar ada orang yang berkata, ah apa bisa udah setua ini gue mulai berusaha, padahal kalau kita membuka biografi tokoh2 terkenal dan sukses seperti Kolonel Sanders si pemilik Kentucky Fried Chicken, beliau baru mewaralabakan usahanya pada saat usianya 65 tahun setelah 9 tahun tanpa henti mencoba mengolah dan menyempurnakan sebelas macam bumbu dan rempah2 yang dicampur dengan ayam, sehingga menghasilkan daging ayam yang empuk, renyah dan gurih.

Ada juga anak muda yang sukses merintis usahanya pada saat usianya baru belasan tahun dan mendulang keuntungan besar bahkan menjadi miliader di usia muda.

Menyimak semuanya, harusnya nggak ada alasan lagi untuk mengatakan ' Ah gue udah ketuaan atau gue khan masih bau kencur masih anak bawang '. Pada kenyataannya pikiran-pikiran seperti ini yang menghambat seseorang untuk maju harus dihilangkan karena pada prinsipnya usia bukanlah masalah, yang terpenting adalah bagaimana secara jeli melihat peluang yang ada di depan mata.

Intinya adalah berbuat yang terbaik bagi kehidupan ini, bermanfaat bagi orang banyak.
Hasil adalah sebuah proses, biarkan nanti tangan TUHAN yang akan mengatur. Setuju ???

Selasa, 27 November 2012

ANAK-ANAK TERBAIK

Di suatu kantin sekolah dasar, nampak ibu-ibu muda sedang berkumpul menunggu anak-anaknya yang sedang belajar. Ada yang 'nyambi' sambil berdagang kue-kue basah seperti : risol, lemper, martabak, pastel dll yang sudah terbungkus rapih dalam sebuah plastik dengan harga yang tidak terlalu mahal berkisar antara 1000 rupiah s/d 3000 rupiah.
Ada juga yang berjualan jilbab, aksesori gelang, kalung manik-manik, jam tangan dan perlengkapan wanita lainnya yang harganya cukup miring. Sementara di pojok lain ada juga yang asyik dengan Hp & Blackberry nya, dengan ekspressi lain-lain, ada yang serius, ada yang sembari senyum. Di sudut lain juga ada yang sedang asyik ngerumpi, mulai dari soal kasus wisma atlet, hambalang, KPK dan topik politiklain yang cukup berat (kalau seperti ini, gayanya ibu-ibu mirip pengamat politik yang ada di TV Merah & Biru, hehehe ....)

Selain soal politik juga nggak ketinggalan membahas soal kebutuhan pokok, yang terus beranjak naik, sementara pendapatan suami tidak kunjung meningkat, walaupun kerja udah mati-matian (isitilah ibu-ibu tentang kerja keras yang dilakukan oleh suaminya).

" Tadi baru aja, saya dari warungnya mpok Leha, ampun deh, telor ayam 1 kg udah 17.500, padahal biasanya cuma 15 ribu, belum lagi bumbu dapur naiknya lumayan tinggi, " keluh Bu Joko dengan emosi.

Ibu-ibu yang lain juga ngasih komentar membandingkan dengan jamannya orde baru dulu waktu dipimpin presiden Suharto, dimana harga-harga stabil & pendapatan juga mencukupi emua kebutuhan yang ada, dibanding dengan masa orde reformasi sekarang ini, harga-harga naik drastis dan pendapatan masih segitu-gitu aja. Ujung-ujung nya balik lagi komentar ibu-ibu ke masalah politik, karena banyak pejabat yang korupsi dan senang menerima uang suap.

Selain soal politik, pembicaraan beralih ke gosip artis, dan yang lebih hot lagi adalah membicarakan masalah pribadinya sendiri, mulai dari soal suami yang udah punya pacar lagi atau tentang ada ibu-ibu yang suka gangguin suami orang dan soal lain yang seharusnya hanya menjadi konsumsi sendiri nggak perlu diobral jadi pembicaraan khalayak lain.

Pembicaraan kembali menghangat kalau sudah masing-masing membanggakan anaknya, mulai dari ibu Anwar yang ingin menjadikan anaknya kelak jadi peragawati terkenal, ibu Cicih yang pengen anaknya jadi artis dan banyak lagi ibu-ibu lain yang ingin anaknya kelak jadi orang terkenal dan banyak uang. Sungguh miris memamng sekarang ini, materi adalah hal yang selalu didewa-dewakan, sering kita mendengar orang tua berkata kepada anaknya agar sekolah yang rajin dan bisa dapat uang banyak tetapi tidak ditanamkan bagaimana cara mencapai itu tetapi dengan cara yang diridhoi oleh Allah.
Terkadang sebagai orang tua kita suka salah kaprah, anak dipacu dengan keras agar sukses disekolahnya tetapi tidak dibekali pendidikan agama yang kuat karena tujuan semata cuma untuk soal materi.
Orang tua akan merasa bangga bila anaknya menjadi nomor satu di sekolahnya, tetapi tidak merasa bersalah bila anaknya tidak bisa baca alqur'an, sholatnya bolong-bolong, pengetahuan agamanya minim dll.


Yang ideal adalah pendidikan yang seimbang, mengejar dunia adalah wajib, karena Rasulullah juga mengajarkan agar kita berusaha keras menggapai dunia agar bisa bermanfaat bagi orang banyak tetapi juga jangan dilupakan akhirat, karena ini adalah tujuan akhir kita yang kekal.selama-lamanya

Sementara ungkapan lama yang sering kita dengar semasa kecil, masih relevan bila kita sampaikan kepada anak-anak kita ' Kejarlah dunia sebanyak-banyak nya seakan kita hidup selama-lamanya, ingatlah akhirat seakan-akan kita akan dipanggil Allah secepatnya '.

Jumat, 23 November 2012

INI SALAH SIAPA ?

Selesai sholat jum'at, seorang bapak separuh bayaduduk di pelataran mesjid, raut mukanya menunjukkan kesedihan yang amat dalam, masih teringat ucapan anaknya yang masih SD tadi pagi.
" Yah, aku pengen banget makan roti itu lho yang suka ada di mall, kayaknya enak banget, kemarin si Upik dibeliin sama ayahnya, aku cuma dikasih setengah, abis dibagi rata sama temen-temen yang lain, ada yang isinya abon, coklat, strawberry, enak banget deh yah, entar beliin adek ya yah ".

Ayahnya cuma bisa senyum sambil berjanji akan membelikan, apalagi istrinya ikutan teriak dari dapur ' jangan lupa yah, pesenan anaknya tuh, ibu juga dibeliin lho '.

Inilah saat yang paling menyedihkan ketika anak & istri yang sangat dicintai meminta sesuatu padahal harganya tidak terlalu mahal tetapi tidak bisa membelikannya, ' Maafkan ayah nak, bukan ayah pelit atau enggak mau membelikan roti itu, tapi secara jujur, saat ini ayah belum punya uang ' hanya kalimat ini yang bisa dibisikkan Kang Aep didalam hatinya. Hati kecilnya terus mendesak, dan menyuruhnya melakukan sesuatu agar anak & istrinya senang.

Waktu terus berputar, beberapa hari kemudian di salah satu headline harian ibukota tertulis " Seorang bapak separuh baya dihajar massa karena tertangkap basah mengambil dompet seorang karyawati diatas bus jurusan Kampung Melayu - Grogol, hanya karena ingin membelikan roti buat anaknya yang masih duduk di Sekolah Dasar .............. "

Kamis, 22 November 2012

GALAU : TENTANG KEMATIAN

Pesan singkat masuk ke HP saya, ditandai dengan getaran ringan dilanjutkan dengan bunyi beep, saya lihat jam yang tertera di HP, sudah jam 2 pagi, dari siapa nih, oooo rupanya dari Mr. X, isinya sebagai berikut :

" Bos, sorry ganggu, gue belum bisa tidur nih, masih terngiang omongan elo tadi siang soal kematian, gue masih kebayang-bayang, gue belom siap bos kalu dipanggil TUHAN sekarang, anak-anak gue masih kecil-kecil, masih butuh perhatian besar dari gue, masih banyak mimpi2 gue yang belum terwujud, gue belum bisa membahagiakan orang tua gue, mertua gue, istri dan anak2 gue, tolong gue bos, gue gak bisa tidur, gue takut kalo tidur malam ini, besok pagi nggak bakal bangun lagi, makanya tadi gue minum kopi sama cuci muka terus biar nggak ngantuk ".

Isi SMS nya panjang banget, mengharukan sekaligus lucu, tentang kegelisahan atau kegalauan seorang sahabat baru saya, yang saya kenal di sebuah kantor pemerintah beberapa hari yang lalu.
Tadi siang kita ketemu di sebuah seminar, eh entah kenapa tiba-tiba pas coffe break kita diskusi tentang kematian. Rupanya hal ini yang membuat dia galau, sampai takut tidur, takut paginya nggak bangun lagi.

Bingung juga jawabnya, ada 2 hal :
1. Saya bukan ustad, cuma ada sedikit pengetahuan karena suka baca
2. Pulsa tinggal 300 perak, tadi belum sempat ngisi (baru inget masih ada sms gratis karena menggunakan  provider seluler yg  sama).

Jadi alhamdulillah masih bisa jawab SMS Mr. X.
'"Gue kira siapa, ternyata elo X, ngagetin gue aja malem-malem kayak gini, tapi terima kasih deh elo jadi alarm gue, ngebangunin gue, kebetulan bentar lagi Real madrid lawan Manchester City, kira-kira CR 7 bikin gol berapa banyak nih, terus si Baloteli bakal dipasang nggak ya sama pelatih Mancini ?" jawab saya santai.

" X, maut, jodoh, rejeki itu di tangan Allah, udah ada yang ngatur, manusia hanya bisa berusaha sekuat tenaga guna mendapatkan hasil yang terbaik dan satu lagi ditambah dengan doa yang tulus kepada -NYA, selebihnya serahkan kepada yang maha kuasa, sang pengatur & pemberi hidup kita. Bagi kita yang penting adalah pasrah dan tawakal sembari berharap mudah-mudahan Allah akan memberi yang terbaik bagi hidup kita, ketakutan itu pasti ada dalam diri setiap manusia, mulai dari takut nggak dapat jodoh, nggak dapat rejeki, takut mati dll., tetapi selama kita beriman dengan menjalankan segala perintah -NYA dan menjauhkan segala larangan -NYA, Insya Allah jalan kita selalu dituntun -NYA, percaya deh segala yang diberikan -NYA adalah yang terbaik buat kita." Capek juga bikin sms sepanjang ini, istirahat dulu sebentar, lanjut .........

" Khusus buat menghadapi panggilan -NYA yang setiap saat terjadi, bisa kapanpun dan dengan cara apapun, hanya DIA yang tahu, kita sebagai hamba -NYA cuma bisa berharap yang terbaik. Dengan sifat pasrah seperti ini, Insya Allah hidup elo akan tenang nggak akan takut mati lagi, yang penting dari sekarang elo persiapkan diri sebaik-baiknya seakan-akan elo akan dipanggil saat ini juga, yang penting do the best ya boss ..... ooo iya tahajud dulu bos, biar lebih tenang. Nah setelah itu yang penting sekarang kita nonton Real Madrid dulu, bakalan seru nih ntar, pastinya gue pegang Madrid dong hehehe .......... " Saya mengakhiri SMS terpanjang yang pernah saya kirim kepada orang lain.

Itu kalimat penutup dari saya buat Mr. X, mudah-mudahan kata demi kata dibaca dan dihayati dalam-dalam oleh Mr. X.

Sejenak hening, ada SMS balasan masuk, dari Mr. X " Thanks ya boss sama pencerahannya, gue mau tidur dulu, udah ngantuk baca sms elo yang panjang banget, lagian favorit gue Barcelona, jadi males gue kalo nonton yang lain hehehe ....."
" Eit jangan lupa udah tahajud belum ?" balas saya
" Iya pak ustad, cerewet banget sih lo ...." jawab Mr. X. Saya cuma senyum kecut baca jawaban Mr. X.

Rabu, 14 November 2012

Apa Yang Salah Dengan Rhoma Irama ?

Hingar bingar politik agaknya nggak pernah berhenti di negara kita, beberapa headline koran nasional & news online minggu ini menuliskan 'Si Raja dangdut Rhoma Irama, siap maju dicalonkan jadi presiden RI tahun 2014'. Nada-nada sinis mulai bermunculan dari beberapa pengamat politik, artis bahkan orang2 awam seperti saya, komentarnya macam2 mulai dari mengungkit masalah pribadi contohnya soal poligami  sampai menuju ke arah yang sifatnya berbau SARA, bahkan ada komentar yang cenderung pedes, sepedas Tahu Dinamit hehehehe ............

Timbul pertanyaan di benak saya, apanya yang salah dengan Rhoma Irama, toh beliau adalah salah satu anak bangsa yang cukup populer di negara ini dan tidak diragukan lagi konsistensinya di dunia musik terutama dangdut, beliau sampai dijuluki 'Si Raja Dangdut', sah-sah aja khan beliau mau ikutan bertarung di pilpres 2014, toh beliau warganegara yang sah di negara ini.

Ada kalanya kita ingin melakukan hal yang baik dengan niat baik tapi pasti ada saja orang yang nggak suka, lalu bagaimana kita menyikapi hal ini, karena hal ini bukan saja terjadi pada Bang Rhoma tapi bisa saja menimpa kita2 masyarakat awam. Solusinya adalah lakukan saja apa yang menurut kita baik, karena kalau kita memikirkan komentar orang, pasti kita nggak akan maju2.

Benang merah yang bisa kita tarik adalah kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT., manusia adalah makhluk yang jauh dari kesempurnaan, pasti punya kelebihan dan kekurangan. Setiap orang pasti punya kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain, ini yang kadang tidak disadari oleh kita, sifat kita cenderung meremehkan dan lebih sering mengungkit kekurangan orang lain bahkan sampai ke arah pembunuhan karakter ..............

Oleh karena itu maju terus Bang Rhoma Irama, bila punya niat baik untuk menjadikan negara ini lebih baik dan lebih bermoral, kita semua cinta negara ini dan kita rindu negara ini menjadi lebih baik dari keadaan yang sudah carut marut, korupsi merajalela, praktek kongkalikong dimana-mana akibat akhlak yang jauh dari harapan Allah SWT.

Pertanyaan saya hanya satu, siapkah Bang Rhoma Irama memimpin negara ini yang sudah kadung nggak karuan dan mengubahnya menjadi lebih baik dimasa yang akan datang dan sudahkah partai politik mendukung niat baik ini, karena tanpa dukungan mesin partai politik bisakah anak bangsa seperti Bang Rhoma bakal terpilih ?

Selasa, 06 November 2012

MASIH (tentang) VINITO AVIAR si Jepang dari SISINDOSAT

Sudah lebih dari 2 minggu, kawan & sahabat saya, Vinito Aviar meninggalkan dunia fana ini, tidak terlalu susah mengingat kembali masa-masa dulu saat masih sama-sama kerja di ‘almamater’ tercinta Sisindosat Lintasbuana. terbayang beberapa puluh tahun yang lalu ketika kita ikut training yang diadakan oleh Inspira Consulting semacam training motivasi yang kalo gak salah mentornya pak Ni’am Muiz , kita digojlok di daerah Puncak kalo gak salah Wisma Bank Niaga.

Macam2 kegiatan yang kita lakukan, mulai dari Outbound, Quiz serta beragam permainan yang arahnya adalah kebersamaan, kekompakan dan profesionalisme. Langsung pada sessi terakhir, ketika Pak Ni’am dengan kemampuannya mengaduk2 emosi kita mulai dari cerita tentang ibu, kerja keras orang tua membesarkan kita hingga kita sampai pada tahap dewasa yang pada intinya membuat kita semua terharu bahkan sampai meneteskan air mata dan ada juga yg sesegukan, airmatanya mengalir deras bahkan sambil mengelap hidungnya yg ikutan ‘meler’ hehehehe ……

Selesai sessi ini, pas habis kita salam2an dan menikmati coffee break, saya tegur Vinito , biasanya kita cuma manggil ‘Pang’ aja kependekan dari Jepang. ‘ Eh Pang, biasanya elo cuek eh ini kok malah nangis juga, malah gue liatin deras bener tuh airmata keluarnya ?” tanya saya ke Vinito. Dan apa jawab si jepang, terus terang bikin saya terbahak-bahak, ” tau gak lo Di kenapa gue nangis, soalnya gue liat kiri kanan anak2 pada nangis, Omet, Karna, Dick dll, nah gak lucu khan kalo gue adem aja gak ikutan nangis, ya gue ikutan nangis juga,” jawab si Jepang dengan santai. saya & temen2 yg laen seperti Eky, Adi dll ikutan ketawa.

Begitulah kenangan saya tentang kawan & sahabat saya yang sangat baik, Vinito Aviar, sikapnya yang cuek, agak sedikit kocak, setia kawan, cukup religius (selalu komitmen sholat di awal waktu), sekarang dia sudah jauh dengan kita, para sahabatnya yang telah ditinggalkannya dengan begitu cepat. Satu pertanyaan saya buat Vinito, apa kabar lo Vin disana, lagi ngapain en masih ngikutin dunia IT gak disana & satu lagi masih nyoba laptop model terbaru gak disana … ???

Inget trainingnya Pak Ni’am, jd inget liriknya lagu wajib ‘If We Hold On Together’ yang dinyanyiin oleh Diana Ross & kita nyanyiin bareng2 di akhir training (pasti temen2 Sisindosat angkatan ‘tua’ masih pada inget, ada memori yang teramat indah disana)

Don’t lose your way
With each passing day
You’ve come so far
Don’t throw it away
Live believing
Dreams are for weaving
Wonders are waiting to start
Live your story
Faith, hope & glory
Hold to the truth in your heart
If we hold on together
I know our dreams will never die
Dreams see us through to forever
Where clouds roll by
For you and I
Souls in the wind
Must learn how to bend
Seek out a star
Hold on to the end
Valley, mountain
There is a fountain
Washes our tears all away
Words are swaying
Someone is praying
Please let us come home to stay
If we hold on together
I know our dreams will never die
Dreams see us through to forever
Where clouds roll by
For you and I
When we are out there in the dark
We’ll dream about the sun
In the dark we’ll feel the light
Warm our hearts, everyone
If we hold on together
I know our dreams will never die
Dreams see us through to forever
As high as souls can fly
The clouds roll by
For you and I

(Lirik ini asli disadur dari secarik kertas yang sudah lusuh, kebetulan saya masih nyimpen, yang diberikan oleh Pak Ni’am Muiz kepada kita semua menjelang akhir acara)

Selasa, 23 Oktober 2012

Vinito Aviar Dalam kenangan

Senin malam jam 22.10 ada sms masuk dari seorang teman (Pak Yitno) mengabarkan kabar duka, isinya " Pak dah tahu belum Vinito udah almarhum " , saya yang lagi meeting dengan beberapa orang kaget bukan main ......... Innalillahi Wa Innailaihi Roji'un ....................
Vinito Aviar si Jepang itu udah meninggal, saya cari info ke beberapa rekan yang lain, ternyata memang benar, beliau kena stroke & meninggal hari minggu 21 oktober 2012 & langsung dikubur hari itu juga.

Masih lekat dalam ingatan saya, beberapa puluh tahun yang lalu ada seorang anak baru lulusan dari luar negeri masuk ke kantor saya, kebetulan job pertamanya adalah membantu saya membuat program SIPO (Sistem Informasi Pemasaran Oracle), habis anak itu saya kerjain, saya suruh2 ngerjain program ini sampai beres dan belum boleh pulang kalau belum selesai (maklum saya lebih senior dari dia). Tapi dengan semangat mudanya dia mengerjakan semua itu tanpa mengeluh bahkan lebih baik dari rancangan awalnya. Setelah waktu berjalan dan si anak baru itu diterima sebagai pegawai tetap, secara guyon saya katakan ' eh inget gak lo Vin waktu itu gue mapras abis2an ', sambil ketawa dia bilang ' iya gila lo di ngerjain gue setengah mati hehe....'

Ada satu lagi yang saya ingat dari Vinito, dia sangat tertib dengan waktu sholat, pokoknya kalo udah azan, langsung ambil sajadah & sholat dengan khusyuk, ini adalah hal baik yang selalu saya contoh dari dia.
Bapaknya orang bukittinggi asli, ibunya dari Jepang, tapi dia sangat bangga dengan darah 'padangnya', suatu waktu sering banget dia cerita ke saya, ' tau gak lo di, gue paling suka makan rendang, apalagi kalo dagingnya empuk, mantab deh rasanya apalagi nyium bumbunya hehehehe ....... '

Sekarang temen saya ini sudah menyatu dengan tanah, beberapa hari yang lalu sudah dipanggil Allah dengan usia yang masih sangat muda (mungkin belum mencapai usia 50 tahun), padahal saya tahu masih banyak mimpi2nya yang belum terwujud. Vin kalo inget elo gue jadi inget dengan semangat elo yang begitu tinggi dengan dunia IT, pasti kalo ada program baru, elo yang nomor satu tau duluan.

Gue jadi inget firman Allah dalam Surat Yunus ayat 49 : ' Tiap2 umat mempunyai ajal, apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya. Manusia boleh berencana seperti apapun tapi kalo Allah sudah berkehendak tidak ada yang bisa menghalanginya. Kematian adalah sebagai peringatan bagi kita yang masih hidup, perjalanan kita masih sangat panjang, kehidupan dunia hanya sementara, hendaknya diisi dengan hal2 yang telah digariskan oleh Allah SWT. Sangat benar bila dikatakan siapa yang menanam bibit yang baik maka dia akan menikmati hasilnya dengan baik. Oleh karena itu marilah kita berlomba-lomba mengejar ridho Allah, menjauhkan segala larangan-NYA, agar nanti kelak akan bahagia di akhirat nanti.

Vinito, gue gak sempet mengantarkan elo ke tempat peristirahatan terakhir, tapi Insya Allah semoga arwah elo diterima disisi Allah sesuai dengan amal perbuatan yang telah dilakukan selama ini.
Selamat jalan ya Vin, baik2 disana jangan berantem sama tetangga2 yang ada disana (tapi ngomong2 disana ada masakan padang gak ya vin ? :) ), kita semua ini tinggal menunggu giliran, mudah2an nanti kita semua dipanggil Allah dengan cara & tempat yang baik & dalam keadaan khusnul khatimah, amin .......
(Vinito Aviar dalam kenangan)





Rabu, 03 Oktober 2012

SEPOTONG COKLAT BUAT CACA

Sepagi ini Januar sudah siap menanti penumpang di ujung komplek, bersama dengan sejumlah pengemudi ojek lainnya. Biasanya banyak karyawan yang menggunakan jasa ojek, tujuannya adalah sampai dengan pangkalan angkutan umum di dekat pasar. Nah di pasar ini, banyak alat angkutan lainnya yang sudah siap mengantarkan ke tempat tujuannya masing-masing, ada yang naik mikrolet, angkot, taksi atau menunggu mobil jemputan perusahaan, pokoknya semuanya numplek abis di pasar ini, dapat dibayangkan betapa ruwetnya lalu lintas di dekat pasar ini.

Tadinya Januar tidak mau ngojek, tetapi berhubung hanya pekerjaan ini yang bisa dilakukan, ya mau enggak mau, karena kalau ini tidak dilakukan, akan terbayang nantinya mau makan apa keluarganya sehari-hari.

Januar tinggal di rumah kontrakannya Haji Sabeni dengan istrinya Ana dan 3 orang anaknya yang masih dalam usia sekolah bahkan yang terkecil baru lahir beberapa hari yang lalu.

Biaya sewa kontrakan ini tidak terlalu mahal cuma 350 ribu perak per bulan, tapi buat ukuran Januar sudah cukup berat, oleh karena itu selain ngojek, Januar cari sampingan lain, sore hari menjelang malam dia juga ikut bantu-bantu pada warung pecel lelenya Mas Yono, tapi ini tidak setiap hari, karena ngojek pagi hari saja sudah cukup berat, apalagi kalau harus full tiap hari membantu Mas Yono, bisa remuk badannya ...........

Saat menunggu penumpang, Januar teringat kejadian tadi di rumah.

“ Mas hati-hati ya di jalan, jangan suka ngebut, pokoknya biar lambat asal selamat, jangan suka nyelap-nyelip, resikonya besar lho, ingat mas anak kita masih kecil-kecil,” pesan Ana selalu setiap pagi sebelum Januar berangkat mengendarai Honda bututnya yang selalu setia menemaninya mencari nafkah.

“ Iya dek, Insya Allah aku selalu ingat pesannya, doakan aku ya dek biar nanti dapat penumpang yang banyak,” balas Januar.

“ Amin mas, gusti Allah tidak tidur, insya Allah kalau memang rejeki kita ........,” ujar Ana.

Selama Ana masih sibuk dengan si kecil Bilkis yang baru lahir ke dunia 10 hari yang lalu, kesibukannya membuat kue sementara terhenti, padahal lumayan juga hasilnya buat nambah-nambah kebutuhan dapur, biasanya kue yang dibuat Ana seprti pisang goreng, combro, tahu isi, risol dll dititipkan ke warungnya Mpok Leha yang letaknya persis di depan SD Telaga Sari.

“ Bah nanti pulangnya jangan lupa Caca dibelikan coklat ya, Abah jangan lupa lagi lho kayak kemaren,” kata Caca, anak perempuan Januar yang nomor 2 baru berusia 5 tahun.

“ Iya anakku yang manis dan pinter, Insya Allah abah ingat dan nggak lupa belikan kamu coklat, mau berapa satu, dua atau satu dus, tapi nanti dimarahin ibu nggak ? tanya Januar bisik-bisik sambil mencium Caca dengan sayang.

“ Caca maunya yang banyak abah, nanti aku kasih kakak Ahmad, ibu terus adik Bilkis,” jawab Caca sambil memeluk erat abahnya.

“ Iya deh Caca manis, abah belikan yang banyak tapi jangan dimakan sekaligus ya, nanti gigi anak abah ompong semua seperti giginya Fadel anaknya Pak De Agus, doain abah ya nak, biar nanti abah dapat duit banyak,” kata Januar.

Membayangkan orang-orang tersayang memang terkadang membuat hati jadi sejuk, membuat Januar bertambah semangat menjalani hidup dan giat mencari nafkah.

“ Eh Jan ngelamun aja ente, tuh ada ibu yang manggil ojek, sekarang khan giliran ente,” tegur Joko mengagetkan Januar.

“ Oke Jok, wah ibunya gendut banget, mana bawa anak lagi,” keluh Januar melihat calon penumpangnya. Sementara Joko cuma senyam-senyum saja.

Singkat kata Januar sudah mengantarkan ibu gendut beserta anaknya ke tempat yang dituju. Saat akan melintas ke pangkalan ojeknya, Januar mampir sebentar ke mini market untuk membelikan coklat pesanan Caca. Setelah coklat didapat, langsung dimasukkan kebalik jaket kulitnya yang warnanya sudah pudar, antara warna hitam dan belang-belang.

Tapi saat keluar dan mau menjalankan motornya, tiba-tiba ada mobil kecepatan tinggi menyenggol Januar, akibatnya Januar ikut terbalik dan mental cukup jauh, kepalanya membentur aspal, sementara mobil yang menabrak tetap melaju tanpa menghiraukan korban yang ditabraknya.

Suasana di sekitar mini market ini sedang sepi, sehingga mobil penabrak tersebut bisa melaju cepat tanpa ada yang mengejar. Saat itu ada Bang Ono, sesama tukang ojek yang melihat kejadian ini dan buru-buru menghampiri Januar, sementara Januar sudah tidak sadarkan diri ................

Bang Ono berusaha menyetop mobil yang lewat, tapi tidak ada yang mau berhenti, keadaan Januar makin parah, beruntung akhirnya ada kijang bak terbuka yang mau berhenti, mereka buru-buru menaikkan Januar dan membawa ke rumah sakit terdekat.

Sampai di rumah sakit, akibat benturan keras dengan aspal jalan, kondisi Januar sudah tak tertolong lagi ............... Innalillahi Wainnailaihi Rojiun ...................

Ana beserta kedua anaknya sampai di rumah sakit, sementara si kecil Bilkis dititipkan tetangga, mereka anak beranak bertangisan melihat Jasad Januar terbujur kaku, Caca cuma bisa menangis melihat abahnya tidak bergerak, abah yang baik, tidak pernah marah dan sangat disayanginya. Sekilas Caca melihat lempengan coklat dari balik jaket abahnya, tapi sudah tidak membuatnya semangat lagi, karena abah yang sangat disayanginya sudah tidak bisa lagi menemaninya untuk bermain serta menikmati coklat kesayangannya bersama-sama.

Kesedihan Caca tidak dapat digantikan dengan apapun walau dengan ratusan lusin coklat ditangannya. Sungguh kepergian abahnya tercinta merupakan kesedihan yang tak terhingga perihnya.

Sangat disesalkan  semua ini karena prilaku pengendara mobil yang ugal-ugalan dan tidak mau bertanggung jawab dan meninggalkan dengan tega tanpa perduli sedikitpun.

Kapankah kita mulai menyadari bahwa hidup orang lain itu banyak yang tidak seberuntung kehidupan kita ......... ?

Seperti halnya Caca yang kini hanya bisa bermimpi semoga suatu saat abahnya akan datang  kembali dengan hangat peluk canda sembari membawa sepotong coklat kesayangannya.

Dalam hati Caca hanya bisa berujar, “ Selamat Jalan Abah Sayang ……… Kini sepotong coklat untukku sudah tak lagi senikmat saat Abah bersamaku ………….. (sembari matanya berkaca-kaca, ada buliran air mata jatuh membasahi bajunya)

(Tabrak lari berarti lari dari kenyataan & tdk bertanggung-jawab)

MBAK NINA


Bangku-bangku yang tersusun rapi didepan kantor sudah ramai ditempati oleh sejumlah karyawan yang akan sarapan pagi, tidak hanya karyawan kantor kami tapi ada juga karyawan dari kantor lain. Tempat ini sungguh menyenangkan,  letaknya di pinggir jalan agak menjorok kebelakang sebelah kanannya ada sebidang lahan yang cukup luas sehingga bisa diparkir beberapa kendaraan roda dua dan empat. Yang cukup membuat nyaman adalah lokasi ini dinaungi oleh beberapa pohon besar semacam pohon beringin sehingga angin sepoi-sepoi membuat kami lebih santai menyantap makanan yang ada.
Kami menyebutnya kantin DPR alias Dibawah Pohon Rindang, selain suasananya yang oke, terkadang tempat ini jadi ajang diskusi bak anggota DPR di Senayan, topik yang diperbincangkan macam-macam, bisa soal Ekonomi, Agama, Sosial, Politik dan juga topik-topik hangat saat ini. Pokoknya dijamin seru ………………. (persis anggota DPR beneran, cuma ini tempatnya Dibawah Pohon Rindang )

Makanan yang ada beragam jumlahnya mulai dari bubur ayamnya mang Asep, siomaynya mas Toni, soto mienya kang Ujang, soto ayam Surabayanya Cak Dule dan banyak lagi yang lainnya yang cukup menggugah selera makan kami di pagi ini. 
Harganya juga tidak terlalu mahal dan terjangkau bagi karyawan seperti kami.
Pagi ini beberapa tempat sudah terisi, saya lihat Mbay, Joko, Ade, Euis dan Joko sudah stand by siap menyantap pesanannya masing-masing. Saya dan Dewi datang menghampiri mereka. Seperti biasa saya pesan ke kang Ujang, Soto mie isinya risol sama daging, sementara Dewi pesen bubur ayam dan nggak pakai kacang.

” Di tumben nih datang pagi ?” tanya Joko kepada saya sambil memasukkan potongan bakso kedalam mulutnya. Sementara saya duduk disamping Mbay yang sedang asyik menyeruput kopi susu.

” Iya ada janji nih sama orang Dept. Kehutanan, mau presentasi, katanya mereka tertarik dengan produk training kita tentang IT, cuma belum jelas maunya yang mana, makanya saya mau yakinkan lagi dengan presentasi sekarang, katanya sih mereka mau kirim kurang lebih 10 orang,” jawab saya sambil sedikit bangga selain ada prospek yang bagus sama pagi-pagi udah datang eh udah mau langsung kerja lagi, padahal biasanya selalu dateng telat itu juga nggak langsung kerja tapi browsing dulu ..... hehehe .......

” Tumben banget sih Di, mau kejar setoran yah apa diuber-uber bos karena target belum tercapai ?” Euis yang dari tadi asyik BB-an ikutan nimbrung.

“ Ya gitu deh, hot prospek kemarin banyak yang mundur ke akhir tahun, katanya sih lagi pada banyak proyek jadi nggak bisa ngirim orang ikutan training, khan sayanya yang jadi stress kalo seperti ini,” keluh saya sambil menyantap sotomie yang baru diantar kang Ujang.

“ Udah ach pagi-pagi ngomongin kerjaan, kayak orang waras aja,” Ujar Mbay sambil senyum, kelihatan giginya yang kuning-kuning, maklum selain suka ngopi Mbay juga perokok berat.
Soto mienya pedes banget, rupanya kang Ujang ngasih sambelnya kebanyakan, buru-buru saya pesen teh botol ke Bobi, pedagang minuman yang juga mangkal disini.

“ Bob, teh botolnya satu yang dingin ya, “ teriak saya kepada Bobi.

“ Bob, aku Aqua ya tapi jangan dingin,” Dewi juga ikutan pesen minuman.

Tak lama Bobi udah nganter minuman pesanan kami, langsung saja teh botolnya saya seruput buat menghilangkan rasa pedas di lidah.

Sambil bisik-bisik Dewi bicara kepada Euis.

“ Is tau gak kamu kemarin khan Mbak Nina dipanggil sama direksi,” kata Dewi pelan-pelan

Euis hanya menggeleng, maklum dia khan bagian Support jarang di kantor jadi tidak tahu perkembangan mutakhir selama ini.

“ Mbak Nina sekretaris bag.sales ya, sekilas aja sih, cuma aku gak tau detilnya, maklum aku khan bagian lapangan, emangnya kenapa Wi ?” tanya Euis.

Anak-anak yang lain juga ikutan nguping, pura-pura serius sarapan tapi kupingnya berdiri dengerin pembicaraan Dewi dan Euis.

“ Denger-denger dia pakai duit proyek buat kebutuhan pribadi, udah lama banget tapi baru ketahuannya sekarang,” kata Euis.

“ Pasti gara-gara audit internal kemarin ya,” tebak Dewi.

Euis mengangguk membenarkan tebakan Dewi.

Mbay sebagai karyawan yang cukup senior diantara kami bicara.

“ Udah jangan ngegosip kalau bahasa Alqurannya Ghibah, nggak baik ngomongin orang, yang aku denger sih dari hadist Nabi Muhammad mengatakan ‘ tidak akan masuk surga, orang yang suka menggunjingkan aib sesama muslim’, apalagi Mbak Nina itu orang baik, kita khan belum tahu cerita yang sebenarnya,” terang Mbay dengan gaya meniru ustad yang sering nongol di Teve.

Pembicaraan  sekarang semakin hangat. Ya begini ini yang selalu saya kangenin kalau sudah diskusi, pasti akan seru dan ada manfaat yang bisa diambil.

“ Tapi apa bener ya Mbak Nina bisa sekhilaf itu, kalau saya sih gak yakin,” Ujar Dewi sambil menggelengkan kepalanya.

Dari kejauhan kelihatan Mbak Nina turun dari Avanza hitam, kayaknya diantar sama suaminya. Dia menoleh kearah kami yang sedang sarapan. Lalu Mbak Nina menghampiri kami. Sejurus wajah kami jadi tegang, bahkan ada yang salah tingkah.

“ Ayo lagi ngegosip, pasti ngomongin Mbak ya ?” tanya Mbak Nina dengan santai.
 Kami yang tadinya sudah enggak enak, jadi ikutan nyantai juga. Mbak Nina juga ikutan sarapan, 
beliau pesen mie ayam pangsit.
 
“ Pasti gara-gara Mbak dipanggil direksi kemarin ya, jadi kalian menduga yang enggak-enggak,” tambah
 Mbak Nina dengan senyum, tidak ada kemarahan di wajahnya.
 Kita semua salut dengan sikapnya Mbak Nina seperti ini, rasa pedenya tinggi sekali dan tidak panik,
 tidak marah bahkan semua dihadapi dengan santai dan selalu berpikiran positif.
 
“ Hehehe ........ Mbak tahu aja kalau diomongin, kayak paranormal aja bisa nebak apa 
yang kita bicarakan,” balas Joko. Kembali Mbak Nina senyum
 
“ Semua yang kalian dengar itu salah besar, enggak mungkinlah Mbak harus mengorbankan karir Mbak
 yang sudah lama di perusahaan hanya karena uang yang tidak seberapa,” tanggap Mbak Nina dengan tegas.
 Euis yang pertama kali melontarkan dugaan tentang Mbak Nina hanya menunduk, 
dia merasa bersalah harusnya klarifikasi dulu ke yang bersangkutan padahal dia juga cuma denger gosip
sana-sini yang enggak jelas sumbernya darimana.
Kita semua menghela napas lega dengan klarifikasi Mbak Nina, karena Mbak Nina seorang sekretaris 
yang sangat baik dan profesional serta cukup enak diajak kerja sama, apalagi anak-anak sales senang
 banget dengan Mbak Nina.
 
“ Mbak aku jadi enggak enak, soalnya aku tadi yang ngomong pertama kali, maafin ya mbak,” kata Euis
sambil menjabat tangan Mbak Nina.
“ Makanya tuan putri harus cek en ricek dulu sumber dan kebenarannya,” timpal Dewi sok tahu, 
 mumpung ada kesempatan bisa memojokkan Euis yang selama ini menjadi saingannya dalam merebut perhatian
saya.
“ Udah .... udah, sekarang khan jadi jelas, gak usah diperpanjang, makanya gosip-gosip atau
ghibah yang gak bener seperti ini kita harus hati-hati, persepsinya jadi macam-macam, kasihan orang
kayak Mbak Nina ini,”lerai saya bijaksana, karena kalau  diteruskan bisa timbul lagi masalah baru,
Euis versus Dewi ............
“ Iya bener kata Adi, Mbak gak apa-apa kok Is, kamu khan juga cuma denger dari sumber yang tidak jelas,
anggap aja selesai dan tidak terjadi apa-apa.
 
Kita semua menganggukkan kepala mendengar jawaban Mbak Nina. Sejurus suasana hening kembali.
Mbak Nina mencoba mencairkan suasana.
“ Nah masalah yang itu udah selesai, sekarang kalian mau denger gak bocoran ketika saya dipanggil direksi
kemarin,” kata Mbak Nina senyum-senyum.
 
“ Pasti kabar bagus nih, ada apa to Mbak ?” tanya Mbay ingin tahu.
“ Iya Mbak, ada apa nih, kok aku deg-degan,” timpal Ade. 
“ Ok kalau begitu, ini kabar baik buat kita semua, kemarin itu Direksi meminta saya mengundang
kalian semua buat meeting besok pagi .......,” kalimat Mbak Nina terhenti karena Euis memotong.
“ Walah mbak, meeting aja kok, itu mah biasa, kirain apaan,” ujar Euis 
Mbak Euis geleng-geleng kepala.
 
“ Is Mbak khan belum selesai ngomongnya.....” balas Mbak Nina.
“ Iya nih tuan putri, maunya nyelak omongan orang aja, enggak kapok-kapok apa ya bikin salah,” 
timpal Dewi sambil memonyongkan mulutnya.
Euis jadi serba salah, kita semua geleng-geleng melihat 2 cewek cantik yang selalu enggak akur ini.
 
“ Meeting kita besok mau menuntaskan prosentase komisi penjualan yang sudah lama dibahas itu dan
rencananya buat meningkatkan motivasi seluruh karyawan, kita semua akan dapat bonus yang akan
dibayarkan cash senin nanti, nah resminya berapa kali akan diumumkan besok,
kayaknya sih lebih dari 1 kali,” kata Mbak Nina dengan lantang.
“ Alhamdulillah .............,” ucap kami bersamaan.
Saya melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan, Masya Allah hampir setengah sembilan ........... !! Setelah bayar sarapan yang dimakan, saya pamit duluan, karena harus menyiapkan materi dan dokumen lain yang akan dibawa ke Dept. Kehutanan.nanti.

Diskusi dan acara ngobrol-ngobrol sembari sarapan masih berlanjut, sayang juga sih harus pamit duluan, tapi berhubung ada ‘tugas negara’ yang harus dijalani, apa boleh buat, mudah-mudahan aja Dept., Kehutanan langsung setuju buat ikutan training, soalnya target saya masih jauh nih, apalagi sekarang ada kebijakan baru tentang komisi penjualan, semangat buat nyari proyek jadi lebih besar ...........

(didekasikan buat mantan rekan2 sekantor di jln panataran jakarta pusat