Selasa, 04 Desember 2012

Menulis Itu Gampang

Menghadapi tekanan hidup yang kian berat di masa sekarang ini, menulis dan menumpahkan isi hati dengan bebas adalah jalan keluarnya, karena ini adalah aktifitas murah yang bisa kita lakukan dimana saja dan kapan saja.

Kita bisa menulis apa saja, mulai dari uneg-uneg tentang pelayanan umum, perasaan dan kegalauan hati sampai ke masalah lain yang sedang in di masyarakat.

Menulis bagi sebagian pakar dianggap sebagai salah satu terapi untuk menumpahkan emosi diri yang berlebihan serta rasa putus asa yang berkepanjangan. Dengan menulis seseorang dapat leluasa menyampaikan buah pikirannya dibandingkan bila menyampaikan secara langsung dengan tatap muka, bahkan dengan menulis selembar surat cinta, seseorang akan lebih berani mengungkapkan seluruh isi hatinya kepada sang pujaan hati tanpa rasa sungkan yang berlebihan.

Menulis juga bisa menjadi sumber penghasilan bila dilakukan secara telaten dan profesional, bahkan bisa dijadikan profesi. Banyak penulis yang mendadak jadi selebritis bila hasil karyanya disukai masyarakat dan jadi box office. Dari sisi materi juga menghasilkan keuntungan finansial bila hasil karyanya yang telah dijadikan buku dicetak berulang kali, bahkan menjadi pasive income dari hasil royalti bukunya.

Jadi siapa bilang menulis itu susah, sia-sia dan nggak berguna, paling tidak pada tahap awal memulai menulis kita bisa mengekspresikan dan mengungkapkan gagasan apa saja yang mau kita sampaikan, kalau malu untuk dipublikasikan paling tidak bisa jadi catatan kecil yang bisa disimpan dan bisa dilihat kembali di lain hari, bila ada niatan untuk diperbaiki atau ditambahkan.

Nggak percaya coba deh mulai menulis, terserah tema apa saja, sesuai dengan keinginan hati kita sendiri, pasti nikmat sekali rasanya bila sebuah tulisan itu selesai dan syukur-syukur bisa dimuat oleh salah satu media dan bermanfaat bagi orang banyak, yuk kita mulai menulis .........................

Senin, 03 Desember 2012

Suatu Hari di Counter Handpone

‘ Bang SMS siapa ini Bang, Bang pesannya pakai sayang-sayang, Bang nampaknya dari pacar Abang, Bang hati ini mulai tak tenang, Bang tolong jawab tanyaku Abang, Bang nanti Hp ini kubuang, Bang ayo dong jujur saja Abang, Bang kalau masih sayaaaaaaaaaang............................

Lagu ciptaannya Yanto Sari yang populer beberapa saat lalu terdengar dari penjual VCD & DVD yang ada di Cempaka Mas, suaranya menghentak-hentak membuat anggota tubuh tanpa sengaja ikut bergoyang, tak terkecuali Koh Ahong, pemilik toko ‘Raja’ Seluler yang berada persis didepan penjual VCD & DVD tersebut.

“ Hayya enak lo lagunya, owe jadi ikut goyang, apa nih judulnya ?” tanya Koh Ahong ke Santi salah satu pegawainya yang sedang merapikan etalase handpone, bermacam merek tersedia di counter Koh Ahong, mulai dari yang buatan Eropa sampai dengan buatan negara tirai bambu Cina yang saat ini sedang menyerbu dengan gencarnya ke Indonesia.

“ Judulnya SMS koh, sebenarnya lagu lama, ngetopnya udah kira-kira satu setengah tahun yang lalu, tapi sampai sekarang masih enak didengar,” kata Santi yang masih sibuk merapikan handpone untuk dipajang di etalase.

“ Ooooooooo judulnya SMS, hayyaaa hebat tuch yang nyiptain lagu, pas bener sama perkembangan jaman, sekarang khan jamannya teknologi seluler, semua tahu dan ngerti dengan yang namanya SMS,” timpal Koh Ahong dengan logat khasnya.

Sembari menggerakkan kepalanya mengikuti irama lagu, mata Koh Ahong melirik Parto, salah satu karyawannya yang sedang asyik membaca sebuah tabloid.

“ Tabloid baru ya To, owe baru liat, serius bener kamu bacanya, bagus gak isinya ?” tanya Koh Ahong

“ Tabloid udah lama juga Koh, ini udah edisi 78, isinya cukup bagus, banyak trik-trik dan artikel yang menarik dan berguna buat kita-kita yang yang berusaha di bidang seluler , tapi selain itu juga ada artikel lain tentang gosip Koh, tadi ada yang ngasih katanya lagi promosi,” jawab Parto sembari memberikan tabloid itu ke tangan bosnya.

Koh Ahong membolak-balik tabloid tersebut, dia lihat satu persatu rubrik yang ada dengan serius, sementara Parto, Santi dan beberapa karyawan yang lain mulai sibuk melayani calon pembeli yang datang ke tokonya, ada yang cuma lihat-lihat sambil nanya-nanya, sampai pada pembeli yang sudah cocok dengan harganya dan langsung membeli handpone, memori card, USB dll.

Sampai pada suatu halaman, mata Koh Ahong tertuju kepada salah satu Rubrik yang mengulas tentang kesehatan, dengan serius dibacanya dari awal sampai akhir. Dalam hatinya berkata, wah ini program bagus dari pemerintah yang sedang dicari. Memang Koh Ahong sudah lama bercita-cita untuk memberikan bonus bagi karyawannya, tetapi dia tidak mau yang sifatnya berbentuk uang, karena kalau berbicara uang tidak akan ada habis-habisnya, perlu diketahui Koh Ahong mempunyai beberapa counter Handpone, tersebar di beberapa mall di Jakarta, Depok dan Bekasi dengan jumlah karyawan yang lumayan banyak. Koh Ahong berpikir kenapa nggak saya daftarkan saja seluruh karyawan ke program jaminan kesehatan ini.

Memang selama ini, jaminan kesehatan bagi karyawannya yang selalu menghantui pikirannya, beberapa kali karyawannya mengeluh tentang biaya berobat ke rumah sakit yang lumayan mahal, Koh Ahong sebenarnya ingin selalu membantu, tetapi kalau semuanya minta dibantu, ya repot juga  ..........

Suasana counter sedang lengang, Koh Ahong memanggil Parto, Santi dan Putri.

“ Owe punya ide dan usul, sekarang ini khan kalian cukup kerepotan dengan biaya berobat ke dokter dan rumah sakit apalagi kalau ada keluarga kalian yang harus rawat inap, nah ini ada program bagus yang dibuat pemerintah dari Jamsostek, kalian semua setuju tidak kalau owe ikutkan program ini ?” tanya Koh Ahong.

“ Wah mau banget Koh, kita semuanya setuju, asal biaya iurannya tidak memberatkan kita semua,” jawab Parto dengan tegas, sambil meminta dukungan ke teman-temannya yang lain, sementara Santi dan Putri mengangguk tanda setuju, beberapa karyawan yang lain juga ikut gabung menyimak pembicaraan Koh Ahong, mumpung counter lagi sepi.

“ Tenang saja, kalau kalian semua ikut program ini, tidak ada masalah lagi tentang biaya berobat ke dokter maupun rawat inap di rumah sakit, semuanya cukup dengan memperlihatkan kartu anggota dan Jaminan Kesehatan yang dikeluarkan Jamsostek, maka kalian bisa berobat sepuasnya, nah khusus buat kamu Putri yang sedang hamil, nanti tidak perlu pusing lagi dengan biaya melahirkan, karena program ini juga menjamin hal-hal seperti itu,” jelas Koh Ahong dengan panjang lebar sesuai dengan paparan program yang ada di tabloid yang tadi sudah dibacanya.

“ Wah hebat banget Koh program pemerintah ini ya, dengan biaya yang tidak terlalu mahal tapi sangat bermanfaat bagi seluruh keluarga kita, bakal lebih hebat lagi kalau Koh Ahong yang bayar iurannya,” tambah Parto sambil senyum.

Koh Ahong manggut-manggut sembari menyeruput es teh manis yang ada dihadapannya.

“ Ya udah gini aja, setengahnya owe yang bayar, sisanya potong gaji ya, biar kalian punya rasa tanggung jawab juga, nggak semuanya ditanggung owe, To tolong besok kamu hubungi kantor ini, minta mereka datang kesini untuk memberikan penjelasan,” kata Koh Ahong kepada Parto sambil memberikan alamat kantor Jamsostek.

Parto mengambil alamat yang diberikan Koh Ahong, sementara karyawan yang lain dalam hati mengucap syukur karena mempunyai seorang bos yang sangat perduli dengan keadaan kesehatan karyawan dan keluarganya, andaikan banyak orang-orang seperti Koh Ahong yang sangat perduli dengan orang lain, alangkah indahnya dunia ini ..........................

Sementara penjual CD & VCD masih saja memutar lagu SMS mengundang pembeli untuk datang.

Bang SMS siapa ini bang, bang pesannya pakai sayang-sayang, bang nampaknya dari pacar abang, bang .......................  

(didedikasikan untuk program pemerintah - JAMSOSTEK)