‘ Bang SMS siapa ini Bang, Bang
pesannya pakai sayang-sayang, Bang nampaknya dari pacar Abang, Bang hati ini
mulai tak tenang, Bang tolong jawab tanyaku Abang, Bang nanti Hp ini kubuang,
Bang ayo dong jujur saja Abang, Bang kalau masih
sayaaaaaaaaaang............................ ‘
Lagu ciptaannya Yanto Sari yang populer beberapa saat lalu terdengar dari
penjual VCD & DVD yang ada di Cempaka Mas, suaranya menghentak-hentak
membuat anggota tubuh tanpa sengaja ikut bergoyang, tak terkecuali Koh Ahong,
pemilik toko ‘Raja’ Seluler yang berada persis didepan penjual VCD & DVD
tersebut.
“ Hayya enak lo lagunya, owe jadi ikut goyang, apa nih judulnya ?” tanya
Koh Ahong ke Santi salah satu pegawainya yang sedang merapikan etalase handpone,
bermacam merek tersedia di counter Koh Ahong, mulai dari yang buatan Eropa
sampai dengan buatan negara tirai bambu Cina yang saat ini sedang menyerbu
dengan gencarnya ke Indonesia.
“ Judulnya SMS koh, sebenarnya lagu lama, ngetopnya udah kira-kira satu
setengah tahun yang lalu, tapi sampai sekarang masih enak didengar,” kata Santi
yang masih sibuk merapikan handpone untuk dipajang di etalase.
“ Ooooooooo judulnya SMS, hayyaaa hebat tuch yang nyiptain lagu, pas bener
sama perkembangan jaman, sekarang khan jamannya teknologi seluler, semua tahu dan
ngerti dengan yang namanya SMS,” timpal Koh Ahong dengan logat khasnya.
Sembari menggerakkan kepalanya mengikuti irama lagu, mata Koh Ahong melirik
Parto, salah satu karyawannya yang sedang asyik membaca sebuah tabloid.
“ Tabloid baru ya To, owe baru liat, serius bener kamu bacanya, bagus gak
isinya ?” tanya Koh Ahong
“ Tabloid udah lama juga Koh, ini udah edisi 78, isinya cukup bagus, banyak
trik-trik dan artikel yang menarik dan berguna buat kita-kita yang yang
berusaha di bidang seluler , tapi selain itu juga ada artikel lain tentang
gosip Koh, tadi ada yang ngasih katanya lagi promosi,” jawab Parto sembari
memberikan tabloid itu ke tangan bosnya.
Koh Ahong membolak-balik tabloid tersebut, dia lihat satu persatu rubrik
yang ada dengan serius, sementara Parto, Santi dan beberapa karyawan yang lain
mulai sibuk melayani calon pembeli yang datang ke tokonya, ada yang cuma
lihat-lihat sambil nanya-nanya, sampai pada pembeli yang sudah cocok dengan
harganya dan langsung membeli handpone, memori card, USB dll.
Sampai pada suatu halaman, mata Koh Ahong tertuju kepada salah satu Rubrik
yang mengulas tentang kesehatan, dengan serius dibacanya dari awal sampai
akhir. Dalam hatinya berkata, wah ini program bagus dari pemerintah yang sedang
dicari. Memang Koh Ahong sudah lama bercita-cita untuk memberikan bonus bagi
karyawannya, tetapi dia tidak mau yang sifatnya berbentuk uang, karena kalau
berbicara uang tidak akan ada habis-habisnya, perlu diketahui Koh Ahong mempunyai
beberapa counter Handpone, tersebar di beberapa mall di Jakarta, Depok dan
Bekasi dengan jumlah karyawan yang lumayan banyak. Koh Ahong berpikir kenapa
nggak saya daftarkan saja seluruh karyawan ke program jaminan kesehatan ini.
Memang selama ini, jaminan kesehatan bagi karyawannya yang selalu menghantui
pikirannya, beberapa kali karyawannya mengeluh tentang biaya berobat ke rumah
sakit yang lumayan mahal, Koh Ahong sebenarnya ingin selalu membantu, tetapi
kalau semuanya minta dibantu, ya repot juga
..........
Suasana counter sedang lengang, Koh Ahong memanggil Parto, Santi dan Putri.
“ Owe punya ide dan usul, sekarang ini khan kalian cukup kerepotan dengan
biaya berobat ke dokter dan rumah sakit apalagi kalau ada keluarga kalian yang harus
rawat inap, nah ini ada program bagus yang dibuat pemerintah dari Jamsostek,
kalian semua setuju tidak kalau owe ikutkan program ini ?” tanya Koh Ahong.
“ Wah mau banget Koh, kita semuanya setuju, asal biaya iurannya tidak
memberatkan kita semua,” jawab Parto dengan tegas, sambil meminta dukungan ke
teman-temannya yang lain, sementara Santi dan Putri mengangguk tanda setuju,
beberapa karyawan yang lain juga ikut gabung menyimak pembicaraan Koh Ahong,
mumpung counter lagi sepi.
“ Tenang saja, kalau kalian semua ikut program ini, tidak ada masalah lagi
tentang biaya berobat ke dokter maupun rawat inap di rumah sakit, semuanya
cukup dengan memperlihatkan kartu anggota dan Jaminan Kesehatan yang
dikeluarkan Jamsostek, maka kalian bisa berobat sepuasnya, nah khusus buat kamu
Putri yang sedang hamil, nanti tidak perlu pusing lagi dengan biaya melahirkan,
karena program ini juga menjamin hal-hal seperti itu,” jelas Koh Ahong dengan
panjang lebar sesuai dengan paparan program yang ada di tabloid yang tadi sudah
dibacanya.
“ Wah hebat banget Koh program pemerintah ini ya, dengan biaya yang tidak
terlalu mahal tapi sangat bermanfaat bagi seluruh keluarga kita, bakal lebih
hebat lagi kalau Koh Ahong yang bayar iurannya,” tambah Parto sambil senyum.
Koh Ahong manggut-manggut sembari menyeruput es teh manis yang ada
dihadapannya.
“ Ya udah gini aja, setengahnya owe yang bayar, sisanya potong gaji ya,
biar kalian punya rasa tanggung jawab juga, nggak semuanya ditanggung owe, To
tolong besok kamu hubungi kantor ini, minta mereka datang kesini untuk
memberikan penjelasan,” kata Koh Ahong kepada Parto sambil memberikan alamat
kantor Jamsostek.
Parto mengambil alamat yang diberikan Koh Ahong, sementara karyawan yang
lain dalam hati mengucap syukur karena mempunyai seorang bos yang sangat
perduli dengan keadaan kesehatan karyawan dan keluarganya, andaikan banyak
orang-orang seperti Koh Ahong yang sangat perduli dengan orang lain, alangkah
indahnya dunia ini ..........................
Sementara penjual CD & VCD masih saja memutar lagu SMS mengundang
pembeli untuk datang.
Bang SMS siapa ini bang, bang
pesannya pakai sayang-sayang, bang nampaknya dari pacar abang, bang
.......................
(didedikasikan untuk program pemerintah - JAMSOSTEK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar