Sepagi ini Januar sudah siap menanti penumpang di
ujung komplek, bersama dengan sejumlah pengemudi ojek lainnya. Biasanya banyak
karyawan yang menggunakan jasa ojek, tujuannya adalah sampai dengan pangkalan
angkutan umum di dekat pasar. Nah di pasar ini, banyak alat angkutan lainnya
yang sudah siap mengantarkan ke tempat tujuannya masing-masing, ada yang naik
mikrolet, angkot, taksi atau menunggu mobil jemputan perusahaan, pokoknya
semuanya numplek abis di pasar ini, dapat dibayangkan betapa ruwetnya lalu
lintas di dekat pasar ini.
Tadinya Januar tidak mau ngojek, tetapi berhubung
hanya pekerjaan ini yang bisa dilakukan, ya mau enggak mau, karena kalau ini
tidak dilakukan, akan terbayang nantinya mau makan apa keluarganya sehari-hari.
Januar tinggal di rumah kontrakannya Haji Sabeni
dengan istrinya Ana dan 3 orang anaknya yang masih dalam usia sekolah bahkan
yang terkecil baru lahir beberapa hari yang lalu.
Biaya sewa kontrakan ini tidak terlalu mahal cuma
350 ribu perak per bulan, tapi buat ukuran Januar sudah cukup berat, oleh
karena itu selain ngojek, Januar cari sampingan lain, sore hari menjelang malam
dia juga ikut bantu-bantu pada warung pecel lelenya Mas Yono, tapi ini tidak
setiap hari, karena ngojek pagi hari saja sudah cukup berat, apalagi kalau
harus full tiap hari membantu Mas Yono, bisa remuk badannya ...........
Saat menunggu penumpang, Januar teringat kejadian
tadi di rumah.
“ Mas hati-hati ya di jalan, jangan suka ngebut,
pokoknya biar lambat asal selamat, jangan suka nyelap-nyelip, resikonya besar
lho, ingat mas anak kita masih kecil-kecil,” pesan Ana selalu setiap pagi
sebelum Januar berangkat mengendarai Honda bututnya yang selalu setia
menemaninya mencari nafkah.
“ Iya dek, Insya Allah aku selalu ingat pesannya,
doakan aku ya dek biar nanti dapat penumpang yang banyak,” balas Januar.
“ Amin mas, gusti Allah tidak tidur, insya Allah
kalau memang rejeki kita ........,” ujar Ana.
Selama Ana masih sibuk dengan si kecil Bilkis yang
baru lahir ke dunia 10 hari yang lalu, kesibukannya membuat kue sementara
terhenti, padahal lumayan juga hasilnya buat nambah-nambah kebutuhan dapur,
biasanya kue yang dibuat Ana seprti pisang goreng, combro, tahu isi, risol dll
dititipkan ke warungnya Mpok Leha yang letaknya persis di depan SD Telaga Sari.
“ Bah nanti pulangnya jangan lupa Caca dibelikan
coklat ya, Abah jangan lupa lagi lho kayak kemaren,” kata Caca, anak perempuan
Januar yang nomor 2 baru berusia 5 tahun.
“ Iya anakku yang manis dan pinter, Insya Allah
abah ingat dan nggak lupa belikan kamu coklat, mau berapa satu, dua atau satu
dus, tapi nanti dimarahin ibu nggak ? tanya Januar bisik-bisik sambil mencium
Caca dengan sayang.
“ Caca maunya yang banyak abah, nanti aku kasih
kakak Ahmad, ibu terus adik Bilkis,” jawab Caca sambil memeluk erat abahnya.
“ Iya deh Caca manis, abah belikan yang banyak
tapi jangan dimakan sekaligus ya, nanti gigi anak abah ompong semua seperti
giginya Fadel anaknya Pak De Agus, doain abah ya nak, biar nanti abah dapat
duit banyak,” kata Januar.
Membayangkan orang-orang tersayang memang
terkadang membuat hati jadi sejuk, membuat Januar bertambah semangat menjalani
hidup dan giat mencari nafkah.
“ Eh Jan ngelamun aja ente, tuh ada ibu yang
manggil ojek, sekarang khan giliran ente,” tegur Joko mengagetkan Januar.
“ Oke Jok, wah ibunya gendut banget, mana bawa
anak lagi,” keluh Januar melihat calon penumpangnya. Sementara Joko cuma senyam-senyum saja.
Singkat kata Januar sudah mengantarkan ibu gendut
beserta anaknya ke tempat yang dituju. Saat akan melintas ke pangkalan ojeknya,
Januar mampir sebentar ke mini market untuk membelikan coklat pesanan Caca.
Setelah coklat didapat, langsung dimasukkan kebalik jaket kulitnya yang
warnanya sudah pudar, antara warna hitam dan belang-belang.
Tapi saat keluar dan mau menjalankan motornya,
tiba-tiba ada mobil kecepatan tinggi menyenggol Januar, akibatnya Januar ikut
terbalik dan mental cukup jauh, kepalanya membentur aspal, sementara mobil yang
menabrak tetap melaju tanpa menghiraukan korban yang ditabraknya.
Suasana di sekitar mini market ini sedang sepi,
sehingga mobil penabrak tersebut bisa melaju cepat tanpa ada yang mengejar.
Saat itu ada Bang Ono, sesama tukang ojek yang melihat kejadian ini dan
buru-buru menghampiri Januar, sementara Januar sudah tidak sadarkan diri
................
Bang Ono berusaha menyetop mobil yang lewat, tapi
tidak ada yang mau berhenti, keadaan Januar makin parah, beruntung akhirnya ada
kijang bak terbuka yang mau berhenti, mereka buru-buru menaikkan Januar dan
membawa ke rumah sakit terdekat.
Sampai di rumah sakit, akibat benturan keras
dengan aspal jalan, kondisi Januar sudah tak tertolong lagi ...............
Innalillahi Wainnailaihi Rojiun ...................
Ana beserta kedua anaknya sampai di rumah sakit,
sementara si kecil Bilkis dititipkan tetangga, mereka anak beranak bertangisan
melihat Jasad Januar terbujur kaku, Caca cuma bisa menangis melihat abahnya
tidak bergerak, abah yang baik, tidak pernah marah dan sangat disayanginya.
Sekilas Caca melihat lempengan coklat dari balik jaket abahnya, tapi sudah
tidak membuatnya semangat lagi, karena abah yang sangat disayanginya sudah
tidak bisa lagi menemaninya untuk bermain serta menikmati coklat kesayangannya
bersama-sama.
Kesedihan
Caca tidak dapat digantikan dengan apapun walau dengan ratusan lusin coklat
ditangannya. Sungguh kepergian abahnya tercinta merupakan kesedihan yang tak
terhingga perihnya.
Sangat
disesalkan semua ini karena prilaku
pengendara mobil yang ugal-ugalan dan tidak mau bertanggung jawab dan meninggalkan dengan tega tanpa perduli sedikitpun.
Kapankah kita
mulai menyadari bahwa hidup orang lain itu banyak yang tidak seberuntung
kehidupan kita ......... ?
Seperti
halnya Caca yang kini hanya bisa bermimpi semoga suatu saat abahnya akan
datang kembali dengan hangat peluk canda
sembari membawa sepotong coklat kesayangannya.
Dalam
hati Caca hanya bisa berujar, “ Selamat Jalan Abah Sayang ……… Kini sepotong
coklat untukku sudah tak lagi senikmat saat Abah bersamaku ………….. (sembari
matanya berkaca-kaca, ada buliran air mata jatuh membasahi bajunya)
(Tabrak lari berarti lari dari kenyataan & tdk bertanggung-jawab)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar